Ayah
tiri Bezos, Miguel Bezos, merupakan warga negara Kuba yang bermigrasi ke AS
pada usia 15 tahun dan bekerja sambil kuliah di Universitas Albuquerque.
Setelah pernikahan itu, mereka pindah ke Houston, Texas dan Miguel menjadi
insinyur untuk Exxon. Pada usia dini, Jeff telah menunjukkan bakat mekanik yang
mencolok. Ketika balita, Jeff Bezos berusaha membongkar tempat tidurnya dengan
obeng.
Selanjutnya,
Jeff Bezos mulai mendalami ketertarikannya pada dunia sains, seperti memasang
alarm listrik untuk menjaga adik-adiknya jika keluar dari kamar dan juga
menjaga privasinya. Setiap musim panas, Jeff Bezos juga sering menghabiskan
waktunya tinggal di peternakan kakeknya, dimana Jeff Bezos selalu memperbaiki
kincir angin dan traktor yang biasa digunakan dalam berternak.
Ketika
memasuki bangku SMA Jeff Bezos mengikuti program pelatihan sains di University
of Florida yang membuatnya menerima Silver Knight Award pada tahun 1982.
Setelah lulus SMA, Jeff Bezos berencana mendalami ilmu fisika dengan kuliah di
Princeton University yang dalam perjalanannya Jeff Bezos justru kembali
tertarik dengan komputer elektro dan akhirnya Jeff Bezos lulus dengan gelar di
bidang Computer Science and Electrical Engineering.
Setelah
lulus dari Pricenton, Jeff bekerja di Wall Street dalam bidang ilmu komputer.
Lalu ketika mendapatkan gelar pascasarjana, Jeff Bezos bekerja membangun
jaringan perdagangan internasional untuk sebuah perusahaan yang dikenal dengan
Fitel. Disinilah semangat kewirausahaannya mulai muncul, tapi Jeff Bezos tidak
tergesa-gesa untuk memulai bisnisnya sendiri. Dua tahun kemudian, Jeff Bezos
pindah ke Bankers Trust dan bertanggungjawab untuk mengembangkan aplikasi
software untuk nasabah dana pensiun.
Inspirasi
untuk bekerja mandiri selanjutnya datang ketika Jeff Bezos bekerja di sebuah
perusahaan finansial DE Shaw Company dimana Jeff Bezos dipercaya oleh David
Shaw, pendiri perusahaan tersebut, sebagai Senior Vice President. Bahkan, dalam
sebuah wawancara dengan Time, Shaw menggambarkan Jeff sebagai wirausahawan yang
aneh. Wawancara yang dilakukan pada 27 Desember 2003 ini merupakan penghormatan
Shaw atas langkah Jeff yang memutuskan untuk membangun dan mengoperasikan
perusahaan sendiri di tahun 1994.
Tahun
1995, Bezos mulai mendirikan Amazon.com sebagai toko buku online yang
dijalankan dari garasi rumahnya di Seattle, Washington. Jeff Bezos sebelumnya
telah melakukan penelitian dengan membuat daftar 20 perusahaan mail-order
teratas dan mengamati bahwa tidak ada penerbit buku yang memiliki mail-order
karena membuat katalog yang komprehensif akan memerlukan ribuan halaman dan
akan memakan budjet besar jika melakukan penawaran lewat email.
Biografi Jeff Bezos - Pendiri Amazon.com
Jeff
Bezos percaya bahwa perusahaan berbasis internet akan memiliki kemampuan untuk
menawarkan pilihan lebih luas secara dan substansial kepada konsumen. Setelah
melakukan studi ini, Jeff Bezos rajin menghadiri konvensi tahunan American
Bookseller’s Associaton untuk melakukan lobi-lobi dengan beberapa penjual buku.
Dalam menjalankan bisnis ini, kedua orangtua Bezos mendukungnya dengan
menginvestasikan tabungan pensiunnya sebenar US$ 300 ribu.
Mereka
sepertinya tahu, dana sebesar itu akan mengantarkan anak mereka menjadi
miliarder. Sebelum memutuskan nama Amazon, Bezos telah memilih nama Abrakadabra.
Namun tampaknya Jeff Bezos lebih menyukai nama Amazon karena terpukau dengan
kemegahan sungai yang berada di Brazil tersebut. Pada bulan Juni 1999 situs web
Amazon.com mulai diujicoba dan pada 16 Juli 199 mulai melayani konsumen di
setiap negara bagian dan merambah 45 negara lain.
“Dalam
beberapa hari pertama setelah Amazon.com diluncurkan, saya tahu itu akan
menjadi besar,” ujarnya dalam suatu wawancara di sebuah media. Selanjutnya,
Amazon.com menjadi berita di berbagai media dan sebagai akibat dari
publisitasnya meningkat dengan cepat, Bezos akhirnya memiliki kantor
operasional dan 6 gudang untuk inventaris buku.
Naluri
bisnis Bezos tidak meleset, Amazon.com terus berkembang, bahkan setiap tahunnya
Jeff Bezos selalu berada di rangking orang terkaya dunia, meskipun selalu dalam
kondisi fluktuatif. Misalnya, pada tahun 1999 Jeff Bezos masuk ke dalam
peringkat 19 dengan kekayaan sebesar US$ 10,1 miliar, sebaliknya di tahun 2002
Jeff Bezos ‘terpuruk’ di peringkat 293 dengan kekayaan US$ 1,5 miliar.
Di
tahun 2007, Jeff Bezos kembali ‘memperbaiki’ statusnya menjadi peringkat 35
dengan kekayaan sebesar US$ 8,7 miliar. Meskipun selalu tergusur dalam
peringkat
10 besar orang terkaya di seluruh dunia, setidaknya Jeff Bezos tetap saja
bercokol di peringkat paling bergensi ini setiap tahunnya. Sebagian besar
kekayaan Bezos berasal dari kepemilikan saham di Amazon.com.
Pada
tahun 1998, Jeff Bezos memiliki 41% saham Amazon.com, namun jumlahnya berkurang
menjadi 24,26% (sekitar 100 juta lembar saham) pada tahun 2006. Gajinya pun
tidak pernah naik sejak tahun 1998, yakni sebesar US$ 81.840 per tahun ditambah
tunjangan sebesar US$ 1,1 juta.
Kekayaan
yang dimilikinya sekarang tentunya sebagai buah dari keberanian dan
kreativitasnya dalam mencari peluang bisnis secara mendiri. Ketika akan memulai
Amazon.com, Jeff Bezos membayangkan, jika tidak mendirikan perusahaan ini, maka
pada usia 80 tahun Jeff Bezos akan menyesal karena kehilangan 6 digit bonus
natal. “Saya sudah pasti bangga dengan diri saya sendiri karena telah mengambil
resiko dan mencoba berpartisipasi dalam bisnis ini. Kalau saya tidak pernah
mencoba langkah ini, tentu saya akan menyesalinya,” tandasnya.
0 komentar :
Posting Komentar